MATA PELAJARAN IPS KEADAAN ALAM INDONESIA
KEADAAN ALAM INDONESIA
Pelajaran IPS Keadaan Alam Indonesia |
Indonesia terkenal dengan istilah
negara maritim atau negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki keragaman bentuk muka bumi.
A.
Letak Indonesia
Untuk mengetahui kondisi fisik Indonesia terlebih dahulu kita harus
mengetahui letak/posisi Indonesia
itu sendiri. Letak Indonesia dapat dibedakan
menjadi dua yaitu letak secara
astronomis dan geografis.
1.
Letak Indonesia secara Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat dilihat dari posisi garis
lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan
garis imajiner yang membentang horisontal melingkari bumi sedangkan garis bujur merupakan
garis imajiner yang melingkari bumi secara vertikal.
Garis Lintang
dan Bujur dibagi menjadi dua yaitu Garis Lintang Utara dan Garis Lintang Selatan
yang dibatasi oleh garis ekuator (khatulistiwa) dan Garis Bujur Barat dan dan
Bujur Timur yang dibatasi oleh Greenwich Mean Time. Letak astronomis
Indonesia adalah 60 LU – 110 LS
dan 950
BT – 1410 BT.
Jika dilihat dari posisi astronomis, Indonesia terletak di kawasan iklim
tropis. Hal ini membuat Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun.
Di Indonesia hanya terjadi dua kali pergantian musim, yaitu musim kemarau dan hujan. Negara-negara yang memiliki iklim tropis pada umumnya dilimpahi kekayan alam yang
luar biasa. Curah hujan tinggi akan membuat tanah menjadi
subur dan flora yang sangat beraneka ragam.
Sedangkan berdasarkan garis bujur, maka Indonesia memiliki perbedaan waktu
yang dibagi menjadi tiga daerah waktu,
yaitu waktu Indonesia bagian timur (WIT),
waktu Indonesia bagian
tengah (WITA),
dan waktu Indonesia bagian barat (WIB).
2. Letak Indonesia secara geografis
Letak geografis ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding posisi daerah
lain. Indonesia terletak
di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Indonesia
juga terletak di antara dua samudera, yaitu Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik.
Indonesia berada pada posisi
silang jalur persimpangan lalu lintas dunia. Sehingga sangat setrategis dan
penting dalam kaitannya dengan perekonomian negara Indonesia.
Batas-batas wilayah
Indonesia berdasarkan letak geografisnya adalah
sebagai berikut:
•
Sebelah U tara :
Selat Malaka, Malaysia
Timur, Laut Cina Selatan
•
Sebelah Selatan : Benua Australia, Timor Leste dan Samudera Hindia
•
Sebelah Timur : Papua Nugini dan Samudera Pasifik
•
Sebelah Barat : Samudera
Hindia
B. Iklim
Indonesia memiliki
3 iklim, yaitu iklim tropis,
iklim laut dan iklim muson (musim).
1.
Iklim Tropis
Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa sehingga menyebabkan
Indonesia beriklim tropis yang
bersifat panas. Hal ini juga menyebabkan Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
Namun, selain itu di Indonesia juga mengenal
musim pancaroba, yaitu musim di antara perubahan kedua musim tersebut.
2. Iklim muson (musim)
Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah
setiap periode tertentu. Biasanya
satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan. Iklim musim terdiri atas dua jenis, yaitu angin musim barat daya (Muson
Barat) dan angin musim timur laut (Muson Tumur). Angin muson barat bertiup sekitar
Oktober hingga April yang bersifat basah sehingga mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami
musim hujan/penghujan. Angin muson
timur bertiup sekitar April hingga Oktober yang sifatnya kering yang
mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau
3. Iklim Laut
Indonesia merupakan negara
kepulauan yang memiliki
banyak lautan. Hal ini mengakibatkan banyak terjadi penguapan air laut sehingga
udaranya menjadi lembab
dan curah hujan tinggi.
C.
Kondisi Geologis
Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis keadaan batuan yang ada di permukaan bumi dan jalur pegunungan. Secara geologis, Indonesia merupakan
daerah pertemuan tiga lempeng tektonik
besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia,
dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bertumbukan de- ngan
lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan dengan Pa- sifik di utara Irian dan Maluku Utara.
Wilayah Indonesia juga dilalui oleh
dua jalur pegunungan muda yaitu pegunungan
Mediterania di
sebelah barat dan pegunungan Sirkum
Pasifik di sebelah
timur.
Dengan adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan Indonesia banyak
memiliki gunung api yang aktif
dan juga rawan
terjadi gempa bumi. Selain
itu, Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda,
Dangkalan Sahul, dan daerah laut
peralihan Australia Asiatis. Dangkalan adalah dataran yang terdapat di dasar laut yang menghubungkan suatu wilayah dengan
daratan yang sangat luas (benua).
Dang- kalan Sunda adalah dataran
di dalam laut yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian
barat dengan benua Asia.
Sedangkan Dangkalan Sahul adalah dataran di dalam laut yang meng- hubungkan
Indonesia bagian timur
dengan benua Australia.
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak gunung api
aktif, terutama gunung dengan tipe kerucut
(strato). Banyaknya gunung api ini menyebabkan wilayah Indonesia mempunyai
tanah yang subur sehingga Indonesia
kaya akan flora dan fauna.
Wilayah Indonesia dibagi dalam 6 wilayah kegempaan
berdasarkan potensi daerah tersebut mengalami gempa,
yaitu:
1.
Wilayah
1 :
berarti daerah tersebut
wilayah yang mempunyai potensi sangat rendah untuk mengalami gempa. Meliputi sebagian
besar Pulau Kalimantan, kecuali Kalimantan Timur dan sebagian
Kalimantan Tengah.
2.
Wilayah
2 : berarti daerah tersebut wilayah yang memiliki potensi rendah untuk
mengalami gempa. Meliputi bagian
timur Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi bagian Selatan, pantai timur Sumatera dan pantai utara Jawa Timur dan Madura
3.
Wilayah
3 : wilayah yang memiliki potensi sedang untuk mengalami gempa bumi. Meliputi pantai utara Pulau Jawa, pantai
timur Sumatera, Sulawesi
Tenggara dan bagian
timur
Halmahera.
4.
Wilayah
4 : wilayah yang mempunyai potensi tinggi untuk mengalami gempa bumi. Meliputi bagian selatan
Pulau Jawa dan Maluku.
5.
Wilayah
5 : wilayah yang memiliki potensi yang sangat tinggi untuk mengalami gempa
bumi. Meliputi Bali, Nusa Tenggara
Barat, sebagian Sumatera
dan Irian Jaya.
6. Wilayah
6 : wilayah yang memiliki potensi paling tinggi untuk mengalami gempa bumi. Meliputi bagian barat Pulau Sumatera, Nusa
Tenggara Timur, Ambon dan Irian bagian tengah.
Semakin besar resiko kegempaan,
maka semakin rawan daerah tersebut terhadap bahaya gempa
Komentar