CERPEN JENDRAL BANGSAT (KUTU BUSUK)
Selamat datang di blog langitku akan tetap biru semoga bermanfaat.
Suatu hari disebuah negeri Kasur yang gemah rimpah loh jinawi. Hidup sekawanan kutu busuk (bangsat) yang dipimpin seorang jendral muda, tegas, pintar dan berwibawa. Karena kepintarannya sang jendral menjadi salah satu jendral bintang dua termuda dan membuat kariernya dinegeri Kasur begitu cemerlang. Kariernya melesat dan banyak dikenal oleh para petinggi dan masyarakat negeri kasur sejak menangani kasus telor dan kopi yang dilakukan oleh bangsat terhadap si bangsat. Bukan hanya itu berkat kecerdikan dan kepintarannya dalam membongkar dan mengotak atik kasus, membuat sang jendral sangat mudah dalam menangani kasus-kasus besar dinegeri Kasur tersebut.
“Saya tidak akan segan-segan untuk melakukan penegakan hukum yang tegas
dan keras apabila ada anggota yang melakukan tindakan mencoreng nama baik”.
Ucap sang jendral bangsat kepada anak buahnya. Sang jendral memang sangat
disegani oleh semua anggota, bukan hanya bawahan tapi atasannya pun sangat
hormat dan segan kepadanya. Begitu juga keluarganya mereka sangat mencintai dan
menyayangi sang jendral, yang siap bekerja siang dan malam bahkan rela
bepergian, dari Kasur ke bantal, dari bantal ke guling, dan dari guling ke kasur
kembali. Sang jendral bangsat rela mempertaruhkan nyawa untuk kelangsungan
hidup dirinya dan keuarganya, karena bukan tidak mungkin sang penguasa bantal
bisa saja marah dan memitesnya. Hihihihi….
Suatu ketika sang jendral bangsat marah besar karena mengetahui istrinya
di colek oleh tungau debu (salah satu serangga yang hidup dikasur) ia
melihatnya melalui rekaman kamera CCTV. Padahal saat itu si tungau sedang
membantu istri jendral membersihkan kotoran yang menempel di bahunya. Jendral
bangsatpun naik pitam Ia ambil senjatanya dan menembak si tungau tanpa ampun.
Bukan menyesal si Jendral bangsat malah menyeringai dan terlihat sangat santai
tanpa sedikitpun menyesal, seakan-akan ia sudah terbiasa melakukannya. Istri
Jendral bangsat yang melihat kejadian itu menagis sejadi-jadinya, dan dengan
tenang si jendral berkata ”tenaglah, tidak usah takut semua bisa aku atur”.
Jendral bangsat memang hebat sehabis menghilangkan nyawa tungau ia masih bisa
bersikap Tenang.
Karena takut dianggap penjahat jendral bangsatpun menyusun rencana dan
merekayasa pembunuhan si tungau. Ia atur sedemikian rupa seakan-akan situngau
mati karena menembakkan dirinya sendiri. Ternyata inilah sifat asli si jendral
bangsat. Pantas saja ia mampu menyelesaikan kasus-kasus besar dengan sangat
mudah. ternyata dia adalah aktor utama pembuat skenario agar kasus cepet
terselesaikan. Dengan cara merekayasa dan membayar bangsat-bangsat lain dalam
menentukan tersangka. Emang dasar bangsat, kecil, cerdik, licik dan selalu
bikin gatel.
Namun naas rencana jendral bangsat kali ini tidak berjalan mulus. Karena kejahataannya
dibongkar oleh istrinya sendiri. Bukan tanpa sebab semua itu dilakukan istri
sang jendral karena selalu dibayang-bayangi rasa ketakutan dan bersalah.
Situngau yang sudah mati selalu hadir kedalam mimpinya menjelma menjadi Vampir
seram dan menakutkan. Bukan Cuma sekali tapi hampir setiap hari
mendatanginya dengan wajah yang berbeda-beda namun menyeramkan, seakan akan si
tungau yang sudah mati, memaksa istri jendral untuk mengungkap kejadian
sebenarnya. Pada akhirnya istri jendral tidak kuat dan terkikis mentalnya. Ia
pun membuka cerita yang sebenarnya. Bahwa si tungau mati karena di tembak
jendral bangsat suaminya. Sejak saat itu jendral bangsat muda penuh dengan
prestasi redup terkubur kenyataan tentang dirinya, menanti sebuah hukuman mati dari sang hakim negeri kasur.
Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga (pepatah)
Komentar