CERITA INSPIRATIF

KISAH CERITA INSPIRATIF

Beberapa dari cerita ini sangat pendek dan mendasar. Bahkan beberapa di antaranya sangat mendasar sehingga kemungkinan besar ditampilkan dalam buku anak-anak di suatu tempat. Namun, kekuatan pesannya tetap sama.

Berikut beberapa cerita moral pendek terbaik:

1. Orang Tua yang Tinggal di Desa

Seorang pria tua tinggal di desa. Dia adalah salah satu orang yang paling malang di dunia. Seluruh mayarakat desa merasa bosan kepadanya; semua itu terjadi karena dia selalu murung, dia tidak pernah bahagia dan terus-menerus mengeluh suasana hatinya selalu buruk.

Semakin lama dia hidup, semakin dia menjadi empedu dan semakin beracun kata-katanya. Orang-orang menghindarinya, karena kemalangannya dapat menular. Bahkan tidak wajar dan akan terhina jika hidup disampingnya.

Dia selalu menciptakan perasaan tidak bahagia pada orang lain.

Tetapi suatu hari, ketika dia menginjak usia delapan puluh tahun, sesuatu yang luar biasa terjadi. Seketika semua orang mulai mendengar desas-desus:

“bahwa Orang Tua itu terlihat merasa bahagia hari ini, dia tidak lagi mengeluh tentang apa pun, dia mulai tersenyum, dan bahkan wajahnya menjadi sangat segar.”

Karena Kejadian tersebut seluruh desa berkumpul dan  orang tua itupun ditanya oleh penduduk desa :

Penduduk desa: Apa yang terjadi dengan Anda?

Orang tuapun menjawab : "Tidak ada yang spesial. Delapan puluh tahun saya mengejar kebahagiaan, dan itu sia-sia. Dan kemudian saya memutuskan untuk hidup tanpa kebahagiaan dan hanya menikmati hidup. Itu sebabnya saya bahagia sekarang. " - Orang tua

Pesan moral dalam cerita:

Kebahagiaan bukan untuk dikejar, akan tetapi Nikmatilah hidup Anda, dan syukuri setiap apa yang anda miliki saaat ini maka kebahagiaan yang justru akan datang menemui anda.

2. Orang Bijak

Pada Suatu hari orang-orang berdatangan kepada orang bijak, mengeluh tentang masalah yang sama setiap saat. Suatu hari dia menceritakan lelucon kepada mereka dan semua orang tertawa terbahak-bahak.

Setelah beberapa menit, dia menceritakan lelucon yang sama kepada mereka dan hanya beberapa dari mereka yang tersenyum.

Ketika dia menceritakan lelucon yang sama untuk ketiga kalinya, tidak ada yang tertawa lagi.

Orang bijak itu tersenyum dan berkata:

“Anda tidak bisa menertawakan lelucon yang sama berulang kali. Jadi kenapa kamu selalu menangisi masalah yang sama? "

Pesan moral dalam cerita:

Khawatir tidak akan menyelesaikan masalah Anda, itu hanya akan membuang waktu dan energi Anda.

3. Keledai Bodoh

Seorang penjual garam biasa membawa kantong garam di atas keledainya ke pasar setiap hari. Dalam perjalanan mereka harus menyeberangi sungai. Suatu hari keledai tiba-tiba jatuh ke sungai dan kantong garam yang dibawanya juga jatuh ke air. Garam larut dalam air dan karenanya tas yang tadinya berisi garam tersebut menjadi sangat ringan untuk dibawa. Keledai itupun senang.

Kemudian keledai mulai memainkan trik yang sama setiap hari. Penjual garam mulai memahami trik tersebut dan memutuskan untuk memberikan pelajaran padanya. Keesokan harinya dia memasukkan tas kapas ke keledai itu. Lagi-lagi ia memainkan trik yang sama dengan harapan kantong kapas masih menjadi lebih ringan.

Tetapi kapas yang basah itu menjadi sangat berat untuk dibawa dan keledai itu sangat menderita. Akhirnya keledai Itu mengambil pelajaran. Si keledai tidak memainkan trik lagi setelah hari itu, dan penjualnya senang.

Pesan moral dalam cerita:

Keberuntungan tidak selalu disukai.

4. Memiliki Teman Terbaik

Sebuah cerita menceritakan bahwa dua orang teman sedang berjalan melewati gurun. Selama beberapa titik perjalanan mereka bertengkar, dan satu teman menampar wajah teman lainnya.

Orang yang ditampar terluka, tetapi tanpa berkata apa-apa, kemudian  dia menulis di pasir;

“Hari ini sahabatku menampar wajahku.”

Mereka terus berjalan sampai menemukan oasis, di mana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang telah ditampar terjebak dalam lumpur dan mulai tenggelam, tetapi temannya menyelamatkannya. Setelah dia pulih dari hampir tenggelam, dia menulis di atas batu;

“Hari ini sahabatku menyelamatkan hidupku.”

Teman yang telah menampar dan menyelamatkan sahabatnya bertanya;

“Setelah aku menyakitimu, kamu menulis di pasir dan sekarang, kamu menulis di atas batu, mengapa?”

Teman lainnya menjawab;

“Ketika seseorang menyakiti kita, kita harus menuliskannya di pasir agar angin pengampunan dapat menghapusnya. Tapi, ketika seseorang melakukan sesuatu yang baik untuk kita, kita harus mengukirnya di batu di mana tidak ada angin yang bisa menghapusnya. ”

Pesan moral dalam cerita:

Jangan menghargai hal-hal yang Anda miliki dalam hidup Anda. Tapi hargai siapa yang Anda miliki dalam hidup Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH PROPOSAL PENGAJUAN DANA SEKOLAH SEPAK BOLA SSB

CONTOH AD/ART SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) GMK Junior